• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Sunday 4 December 2016

Belajar Static Routing di packet tracer

December 04, 2016 // by futut // // No comments

Sekedar mengingatkan kembali tentang routing di router
statis routing adalah routing yg secara manual di tambahkan ke table routing dari setiap router.
keuntungan statis routing:



  1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, yg berarti anda mungkin dapat membeli router yg lebih murah daripada jika anda menggunakan routing dinamis.
  2. Tidak ada bandwith yg digunakan diantara router, yg berarti anda mungkin dapat menghemat uang untuk link wan.
  3. Routing statis menambah keamanan, karena admin dapat memilih untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja
  4. Routing statis memiliki AD (administrative distance) yg paling kecil yaitu = 1 yang berarti statik routing adalah routing yang sangat di percaya kebenarannya.
kelemahan statis routing :
  1. Admin harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router di hubungkan untuk dapat berkomunikasi.
  2. Jika sebuah network di tambahkan ke internetwork, admin harus menambahkan sebuah route   satu persatu di tiap router secara manual.
  3. Routing statis tidak cocok untk network yg besar, karena butuh waktu dan pemikiran yang full time untuk mengurusnya.
comand statis routing :
ip route [network_tujuan] [subnet mask] [next_hop_address or exit_interfaces] [Ad] [permanent]
contohnya :
ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 192.168.1.2 1 permanent
biasanya sih ane cuma pakek gini hehe :
ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 192.168.1.2
atau bisa juga gini :
ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 serial 2/0 (pakek interface keluarannya:D)
yeuk mari kita praktekin biar lebih afdol
nih rancangan topologi awalnya.
buat IP nya sih se ketemunya ane aja, hehe.
routing static
routing static
PC A :
kasih IP 10.10.10.10
subnet 255.255.255.0 /24
gatewaynya arahin ke interface router : 10.10.10.1
Router A :
disini ane set dia jadi DCE buat koneksi serialnya, jadi jangan sampe lupa masukin Clockratenya ya, kalau tidak ada clock ratenya nanti interfacenya gk bisa up.
keliatan di “show ip interface brief”.
nih command yang ane masukin :
RouterA>enable
RouterA#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
RouterA(config)#interface fa 0/0
RouterA(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
RouterA(config-if)#no shutdown
RouterA(config-if)#exit
RouterA(config)#interface serial 2/0
RouterA(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
RouterA(config-if)#clock rate 64000
RouterA(config-if)#no shutdown
RouterA(config-if)#exit
RouterA(config)#exit
RouterA#write memoryBuilding configuration…[OK]
kalau mau lihat interface tersebut jadi DCE atau DTE bisa dengan command “show controllers [interface]”
contoh :
RouterA#show controllers serial 2/0
Interface Serial2/0Hardware is PowerQUICC MPC860
DCE V.35, clock rate 64000
idb at 0x81081AC4, driver data structure at 0x81084AC0SCC
Router B :
RouterB>enable
RouterB#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
RouterB(config)#interface fa 0/0
RouterB(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0
RouterB(config-if)#no shutdown
RouterB(config-if)#exit
RouterB(config)#interface serial 2/0
RouterB(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
RouterB(config-if)#clock rate 64000
RouterB(config-if)#no shutdown
RouterB(config-if)#exit
RouterB(config)#exit
RouterB#write memoryBuilding configuration…[OK]
PC B :
kasih IP 20.20.20.20
subnet 255.255.255.0 /24
gatewaynya arahin ke interface router : 20.20.20.1
udah deh, sekarang tinggal masukin command routing static nya di router
di router A :
ip route 20.20.20.0 (network tujuan) 255.255.255.0 (SM tujuan) 192.168.1.2 (next hopnya)
atau bisa juga :
ip route 20.20.20.0 (network tujuan) 255.255.255.0 (SM tujuan) serial 2/0 (interface keluarannya)
di router B :
menurut teori dan prakteknya dari routerA sudah bisa ping langsung ke PC B, karena router bisa menggunakan IP source 192.168.1.1 untuk ping PC B, untuk route baliknya udah dapet dari neighbornya yang directly connected.
beda kasusnya kalau dari PC A mau ping ke PC B, harus di buat route baliknya di RouterB
hayo bingung gk?
ip route 10.10.10.0 (network tujuan) 255.255.255.0 (SM tujuan) 192.168.1.1 (next hopnya)
atau bisa juga :
ip route 10.10.10.0 (network tujuan) 255.255.255.0 (SM tujuan) serial 2/0 (interface keluarannya)

0 comments:

Post a Comment