• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Sunday, 4 December 2016

pengertian nas dan langkha instalasinya

December 04, 2016 // by futut // // No comments

Pengertian, Perbedaan serta Fungsi Storage Server DAS, NAS dan SAN dalam Jaringan Komputer – Storage server merupakan sebuah server yang dapat menyimpan server dalam kapasitas yang sangat besar. Storage server pun memiliki 3 teknologi berbeda yaitu DAS, NAS dan SAN. Untuk dapat memilih salah satunya, maka tentu saja ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan tersendiri oleh anda, misalnya saja seperti banyak kapasitas data yang anda butuhkan, kepentingan backup data, biaya dan masih banyak lagi pertimbangan yang lain.


Storage Server DAS, NAS dan SAN
Untuk merk Stroage NAS dan SAN sendiri banyak beberapa merk yang berkualitas seperti merek Storage Server SAN / NAS yang bagus seperti Asustor, Buffalo, Fujitsu, HP, IBM , Infortrend, Qnap, Seagate, D-Link, Thecus maupun Western Digital. Untuk membantu dan mempermudah anda dalam memilih salah satunya, maka kami akan memberikan pengertian mengenai storage server DAS, NAS dan SAN dalam jaringan komputer seperti di bawah ini.
1. NAS (Network Attached Storage)
Jenis pilihan server ini seringkali disebut dengan pilihan hybrid. Server ini biasanya menggunakan dedicated server atau sebuah alat yang dapat melayani array storage. Pada umumnya penyimpanan biasanya dibagi kepada beberapa klien yang dalam waktu yang bersamaan pada semua jaringan Ethernet yang ada. Server NAS ini biasanya memanfaakan transfer pada tingkatkan file. Penyimpanan NAS biasanya memiliki biaya startup yang lebih rendah meskipun jika dibandingkan dengan DAS. Hal ini membuat penyimpanan NAS ini juga cocok digunakan oleh usaha kecil dan juga menengah. Anda pun dapat menggunakan berbagai protocol yang berbeda untuk membagikan file misalnya saja protocol seperti UNIX, CIF dan juga NFS. Biasanya NAS menggunakan array penyimpana ISCI target yang dapat dibagi pada seluruh jaringan yang ada. Jaringan ini pun dapat dikonfigurasi sehingga throughput jaringan pun menjadi lebih maksimal.
2. SAN (Storage Area Network)
Penyimpanan dengan tipe SAN ini merupakan solusi yang sangat tepat bagi bisnis menengah hingga ke bisnis besar. Beberapa infrastruktur yang dibutuhkan oleh SAN adalah SAN Switch, HBA, Kabel fiber dan juga controller disk. Salah satu keunggulan dari penyimpanan ini adalah kemampuannya untuk berbagi storage server ke beberapa server yang ada. Hal ini akan memungkinkan anda untuk melakukan konfigurasi kapasitas dari penyimpanan yang anda butuhkan. Namun dengan performa yang tentu saja lebih baik dari dua server yang telah dijelaskan di atas, server SAN ini memiliki harga yang lebih tinggi. Selain itu SAN ini juga memiliki inheren yang jauh lebih kompleks untuk mengelola. Namun semua ini tentu saja akan sebanding dan cocok terlebih lagi memang server atau penyimpanan ini dikhususkan untuk bisnis atau usaha dengan kelas menengah ke atas.
3. DAS (Direct Attached Storage)
Direct-Attached Storage (DAS) merujuk pada sistem penyimpanan digital secara langsung yang terpasang ke server atau workstation, tanpa storage network di antaranya. Dengan kata lain storage yang menempel langsung (point-to-point) pada server atau komputer. Penyimpanan DAS hanya langsung diakses dari host dimana DAS terpasang. Sebuah DAS tidak memasukkan perangkat keras jaringan dan lingkungan operasi terkait untuk memberikan fasilitas dalam berbagi sumber daya penyimpanan secara independen. Termasuk dalam kategori Direct-Attached Storage yaitu apabila menggunakan eksternal storage yang dihubungkan ke channel eksternal SCSI card yang digunakan. Teknologi ini cocok untuk kondisi yang membutuhkan akses cepat ke system disk karena DAS memiliki transfer rate yg sangat cepat antara server dan hard disk. Jadi, banyak aplikasi yang umumnya compatible dengan teknologi ini. DAS juga cocok untuk jaringan yang kecil. Dari segi biaya serta kapasitas media penyimpanan (hard disk), maka teknologi ini masih jauh lebih murah dibandingkan dengan teknologi yang lain.
Itulah tadi beberapa informasi mengenai Penjelasan pengertian serta fungsi kegunaan Storage Server DAS, NAS dan SAN. Semoga informasi ini dapat membantu anda menemukan sebuah storage server yang memang sesuai dengan kebutuhan, jenis bisnis atau usaha anda serta pastinya sesuai dengan budget yanga anda miliki sehingga bisnis atau usaha anda pun dapat berkembang dengan baik.


cara install nas:
Untuk membuat NAS mengunakan FreeNAS, silahkan download dulu materialnya disini :
http://download.freenas.org/9.3/STABLE/


1. Lakukan Boot from CD/DVD Installer FreeNAs 9.3, selanjutnya akan muncul tampilan dibawah ini. Pilih 1 untuk mulai installasi.
Install-FreeNAS-9.3-001
2. Pilih harddisk yang akan di install untuk OS FreeNAs 9.3 ini. Lalu pilih menu OK.
Install-FreeNAS-9.3-002
3. Pilih Yes untuk memulai proses installasi FreeNAS 9.3 ke harddisk.
Install-FreeNAS-9.3-003
4. Masukkan password untuk Root FreeNAS 9.3 ini. Lalu pilih menu OK.
Install-FreeNAS-9.3-004
5. Selanjutnya tunggul installasi selesai hingga muncul tampilan dibawah ini. Lalu pilih menu OK.
Install-FreeNAS-9.3-005
6. Pilih 3 untuk proses reboot.
Install-FreeNAS-9.3-006
7. Tunggu saat proses restart hingga muncul tampilan seperti dibawah ini. Defaultnya FreeNAS kita akan mendapatkan IP address dari DHCP. Pilih 1 untuk pengaturan IP Address.
Install-FreeNAS-9.3-007
8. Setelah memilih menu 1, selanjutnya akan muncul proses entry seperti dibawah ini.
  • Selanjutnya pilih interface 1 ( em0 ). Lalu tekan enter.
  • Reset network configuration? Pilih n.
  • Configure interface for DHCP? Pilih n.
  • Configure for IPv4? Pilih y.
  • SelanjutnyaIP address IPv4, misalnya : 192.168.1.200/24.
  • Configure for IPv6? Pilih n.
Install-FreeNAS-9.3-008
9. Selanjutnya kita sudah memberikan IP Address untuk FreeNAS kita. ( 192.168.1.200 ).
Install-FreeNAS-9.3-009
10. Selanjutnya kita buka IP Address FreeNAS kita di webbrowser. ( 192.168.1.200 ). Lalu login dengan user root dan password yang telah kita tentukan tadi.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-001
11. Berikut ini adalah tampilan awal FreeNAS 9.3.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-002
12. Selanjutnya pilih menu utama “Services”, lalu pada menu iSCSI kita pilih menu setting.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-003
13. Kita atur nama iSCSI Target FreeNAS kita seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-004
14. Selanjutnya kita klik menu Portal. Lalu klik sub menu Add Portal.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-005
15. Berikan komentar dan pilih IP Address untuk portal akses iSCSI Target FreeNAS kita. Port default NAs adalah Port 3260. Lalu klik OK.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-006
16. Selanjutnya hasil setting Portal akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-007
17. Selanjutnya klik menu Initiator, lalu klik sub menu Add Initiator. Initiator adalah IP Address dari server atau komputer yang boleh mengakses iSCSI FreeNAS sebagai Local Disk server atau komputer tersebut.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-008
18. Pada entry Initiator, defaultnya All. Artinya semua IP Address boleh mengakses FreeNAS ini. Kita dapat mengisi dengan IP Address static. Pada opsi Authorized network berisi default All. Artinya semua subnet boleh mengakses FreeNAS ini. Kita dapat mengisi dengan subnet tertentu saja sesuai kebutuhan kita.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-009
19. Selanjutnya hasil setting Initiator akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-010
20. Selanjutnya kita klik menu Authorized Access, untuk menentukan username dan password yang boleh mengakses FreeNAS ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-011
21. Masukkan username dan password sesuai kebutuhan kita. Lalu kita klik OK.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-012
22. Hasil setting Authorized Access akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-013
23. Selanjutnya kita klik menu Targets, untuk menentukan IP address Initiator dan Portal yang akan menjadi pengendali akses pada NAS Storage Server ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-014
24. Berikan komentar lalu pilih Portal Group ID dan Initiator Group ID.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-015
25. Hasil setting Targets akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-016
26. Selanjutnya kita klik menu Extents, untuk menentukan harddisk yang akan menjadi iSCSI Disk1 pada FreeNAS ini. Isikan Extent Name dengan nama yang relevan. Pilih Extent type = Disk ( karena kita akan melakukan shared disk, bukan shared folder ). Lalu pilih Disk Device dari harddisk kosong, bukan harddisk yang di tempati installasi OS FreeNAS. Pada tahap ini kita gunakan harddisk pertama sebesar 1 TB. Serta berikan komentar agar mudah di identifikasikan.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-017
27. Hasil setting Extents akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-018
28. Selanjutnya kita klik sub menu Add Extents, untuk menentukan harddisk kedua yang akan menjadi iSCSI Disk2 pada FreeNAS ini. Isikan Extent Name dengan nama yang relevan. Pilih Extent type = Disk ( karena kita akan melakukan shared disk juga, bukan shared folder ). Lalu pilih Disk Device dari harddisk kedua yang masih kosong. Pada tahap ini kita gunakan harddisk 2 TB. Serta berikan komentar agar mudah di identifikasikan.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-019
29. Hasil setting Extents dengan dua buah harddisk 1 TB dan 2 TB akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-020
30. Selanjutnya kita klik menu Associated Targets, untuk menentukan konfigurasi assosiasi antara nama target dan harddisk Extent yang akan menjadi iSCSI Disk1 ( hdd 1 TB ). Lalu klik OK.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-021
31. Hasil setting Associated Targets dengan harddisk 1 TB akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-022
32. Selanjutnya kita klik menu Associated Targets, untuk menentukan konfigurasi assosiasi antara nama target dan harddisk Extent yang akan menjadi iSCSI Disk1 ( hdd 1 TB ). Lalu klik OK.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-023
33. Hasil setting Associated Targets dengan harddisk 1 TB dan 2 TB  akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-024
34. Selanjutnya kita klik menu Services, lalu pada pilihan iSCSI kita klik pilihan ON. Setelah indikasi ON aktif maka saat ini juga FreeNAS ini sudah berfungsi dan siap diakses lebih lanjut. Jika indikasi ON tidak mau aktif, berarti konfigurasi iSCSI anda ada yang belum benar.
Config-iSCSI-FreeNAS-9.3-025

0 comments:

Post a Comment